DPR: Komite Independen Publisher Rights Perlu Segera Dibentuk!
JAKARTA,quickq收费 DISWAY.ID--Ketua Komisi I Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Meutya Hafid menegaskan pembentukan Komite Independen dari Dewan Pers perlu disegarakan sebagai implementasi pelaksanaan publisher rights yang sudah diteken oleh Presiden Joko Widodo.
Diketahui, publisher rights merupakan regulasi yang mengatur platform digital global seperti meta Facebook, Google, Instagram, Tiktok, X dan lainnya guna memberikan timbal balik yang seimbang dalam penayangan konten berita yang diambil dari media lokal dan nasional.
BACA JUGA:Perpres Publisher Rights Sudah Disahkan Jokowi, Kominfo Langsung Rumuskan Regulasinya
Meutya menilai pembentukan Komite Independen yang diatur dalam Pasal 9 dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024, perlu dilaksanakan untuk mengatur penyelesaian sengketa antara perusahaan pers dengan perusahaan platform digital.
"Ini menurut saya krusial. Jadi berhasil atau tidaknya sebuah ekosistem digital yang baik terbentuk itu nanti akan sangat bergantung dengan komite independen, yang memang dalam perpres ini diberikan sebuah kewenangan yang cukup besar," ujar Meutya dalam keterangan resminya, Sabtu 30 Maret 2024.
BACA JUGA:Jokowi Tegaskan Publisher Rights Tak Berlaku untuk Konten Kreator
Ia menuturkan, Komite Independen dari Dewan Pers ini diperlukan guna menjembatani konflik kepentingan antara perusahaan platform digital dengan perusahaan pers.
Meutya melanjutkan, sengketa yang dikhawatirkan terutama dalam perkara pembagian capital share atau hasil keuntungan iklan dari masing-masing media.
“Nanti teman-teman pers ini kalau memang kemudian ada sengketa dari capital share yang tidak adil begitu dengan antara perusahaan pers dengan platform digital maka teman-teman pers nanti ini kan kasusnya dibawa ke Komite Independen," ujar Politisi Fraksi Partai Golkar.
BACA JUGA:Jokowi Resmi Teken Perpres Publisher Rights: Tidak Kurangi Kebebasan Pers
Meutya menjelaskan, setelah upaya insan pers yang kini masuk dalam pusaran ekosistem digital, meminta dukungan pemerintah dalam legalisasi publiser rights, sebaiknya selepas Perpres Nomor 32 Tahun 2024 sudah diteken, insan pers yang dinaungi oleh Dewan Pers perlu mendukung regulasi tersebut berikutnya.
Hal ini, lanjut Meutya, juga tidak menafikan untuk melibatkan para perusahaan platform digital untuk mematuhi regulasi publisher rights tersebut.
“Karena kalau membiarkan kepada ekosistem yang belum ditata dengan baik maka tentu amat sangat berat. Tadi Mas Taufiq sampaikan kurvanya itu mengkhawatirkan dan meskipun itu sebuah keniscayaan dari kemajuan teknologi tapi kemudian ya kita enggak boleh tinggal diam," tutur Meutya.
BACA JUGA:Pemerintah Akan Wajibkan Publisher Game di Indonesia Berbadan Hukum
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
Bahlil Dorong Eksplorasi Sumur Migas Baru di Sorong
Nusron Wahid Fokus Rumah Ibadah Segera Miliki Legalitas Demi Kepastian Hukum
3 Mitos Diet Intermittent Fasting yang Tak Boleh Dipercaya
Hakim Putuskan Ahok Bersalah, Dua Tahun Penjara
Meutya Hafid Minta Platform OTT Asing Bantu Produksi Lokal dan Siaran Nasional
- Ini yang Dilakukan Tersangka Sebelum Mutilasi Istrinya di Ciamis
- METRO Dept Store Usung Nuansa Romantis nan Dramatis di JFW 2025
- Pemerintah Tetapkan Harga Pembelian Gabah dan Jagung untuk Menjamin Penyerapan Hasil Petani
- Padahal Menyehatkan, Tapi Minum Air Lemon Juga Ada Efek Sampingnya
- Korlantas Polri Siapkan Contraflow dan One Way Antisipasi Kepadatan Pemudik di Wilayah Jawa Tengah
- 3 Mitos Diet Intermittent Fasting yang Tak Boleh Dipercaya
- Tema Hari Stroke Sedunia 2024 dan Sejarahnya
- Mengapa Orang Sibuk Merekam dan Menonton saat Ada Insiden Kriminal?
-
Polri: Hasil Jual Narkoba Caleg PKS Sofyan Dipakai untuk Kampanye
JAKARTA, DISWAY.ID --Bareskrim Polri menjaring calon anggota legislatif (caleg) terpilih Dewan Perwa ...[详细]
-
Kapan Pengumuman Hasil Pascasanggah CPNS 2024? Berikut Jadwalnya
JAKARTA, DISWAY.ID --Seleksi calon pegawan negeri sipil (CPNS) 2024 kini tengah memasuki tahap akhir ...[详细]
-
BPOM Ubah Batas Asupan Selenium bagi Ibu Hamil, Cegah Preeklamsia
Jakarta, CNN Indonesia-- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI mengubah batas maksimum suplemen ...[详细]
-
Tiga Hakim Perkara Ahok Mendapatkan Promosi
Warta Ekonomi, Jakarta - Jaksa Penuntut Umum memberikan tuntutan supaya hakim menjatuhkan hukuman pe ...[详细]
-
Sebulan Sudah Anies Positif Corona, Kok Gak Sembuh
Warta Ekonomi, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap Gubernur Anies Baswed ...[详细]
-
Padahal Menyehatkan, Tapi Minum Air Lemon Juga Ada Efek Sampingnya
Daftar Isi Efek samping minum air lemon ...[详细]
-
Kode Minta Suap Kader PKS Pakai Bahasa Arab
Warta Ekonomi, Jakarta - Komisaris PT Cahaya Mas Perkasa So Kok Seng alias Aseng didakwa menyuap 427 ...[详细]
-
Universal Studios Singapore Rayakan Halloween, Suguhkan 4 Rumah Hantu
Jakarta, CNN Indonesia-- Trick or Treat! Bagi kamu pencinta horor, bersiaplah menghadapi teror menak ...[详细]
-
Kapolri Bentuk TPGF Kasus Novel, Kontras: 6 Bulan Kerja Mengecewakan
Warta Ekonomi, Jakarta - Tim kuasa hukum menyatakan dari awal sudah pesimistis dengan dibentuknya ti ...[详细]
-
Ahok: Simpatisan Bubar, Jangan Sampai Saya Dipindahkan Lagi
Warta Ekonomi, Depok - Terpidana kasus penistaan agama, Basuki Purnama, mengimba ...[详细]
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Program Kampung Nelayan Merah Putih
Dulu Terpencil, Greenland Kini Mudah Dikunjungi Berkat Bandara Baru
- Kucurkan Duit Ratusan Miliar, Lokasi Makam yang Dibeli Anies Masih Misteri, FH Bersuara Lantang
- Dialektika Tenun di Tengah Dunia Serba Modern
- Kolesterol Firza Husein Naik Usai Ditetapkan Jadi Tersangka
- Jadwal Libur Nasional dan Cuti Bersama Imlek 2025, Cek di sini
- Bukan Kaesang, Gerindra Ungkap Sosok Santri Jateng Bakal Jadi Calon Pendamping Ahmad Lutfhi
- Ramalan Astrologi Sarankan 4 Zodiak Ini Tak Boleh Liburan Bareng
- Prabowo Gratiskan Cek Kesehatan Buat Warga yang Ulang Tahun, Cek Daftar Penyakitnya!