时间:2025-06-13 20:27:17 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong kolaborasi untuk menjaga quickq.ii
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong kolaborasi untuk menjaga laut yang merupakan sumber oksigen, keanekaragaman hayati, dan pangan dunia.
Oleh karena itu, melalui Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong, KKP menggugah kesadaran generasi muda terhadap pentingnya menjaga laut lewat aksi bersih pantai di Pulau Doom, Papua Barat Daya.
Baca Juga: Danamon Gelar Customer Gathering & Economic Outlook 2025, Perkuat Nasabah Hadapi Tantangan Ekonomi Global
Kegiatan memperingati Hari Laut Sedunia itu melibatkan 45 peserta, terdiri dari perwakilan LPSPL Sorong serta siswa-siswi SD Negeri 19 Doom dan SD YPK III Bethel Doom.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara, menegaskan bahwa peringatan World Ocean Day setiap 8 Juni ini bukan sekadar seremoni.
"Laut adalah masa depan bangsa. Melalui kolaborasi semua pihak, kita bisa menjadi bagian dari solusi, bukan pencemar. Mari jaga laut dari sampah plastik demi keberlanjutan ekonomi biru Indonesia,” ujarnya, dikutip dari siaran pers KKP, Jumat (13/6).
Aksi bersih pantai dimulai dengan edukasi tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut dan kesehatan manusia. Setelahnya, para peserta memungut sampah di pesisir menggunakan sarung tangan dan karung. Hasilnya, terkumpul 73 kg sampah plastik, terdiri dari 40 kg botol plastik dan 33 kg gelas plastik.
Sampah yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dipilah dan diangkut ke Sorong. Sampah plastik bernilai ekonomi dijual ke Bank Sampah, sementara sisanya dibuang di TPS resmi milik Pemkot Sorong di Halte Doom. Upaya ini sekaligus mengajarkan praktik pengelolaan sampah yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Ancaman sampah plastik tidak bisa dianggap remeh. Mikroplastik yang terbentuk dari limbah plastik dapat masuk ke rantai makanan laut dan berisiko bagi kesehatan manusia. Penelitian menunjukkan, mikroplastik dapat membawa zat berbahaya seperti logam berat dan senyawa pengganggu hormon, yang memicu penyakit kronis.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Cek Kapan Pengumuman Sekolah Kedinasan 2024? Intip Jadwal Lengkapnya2025-06-13 19:45
Oknum Paspampres Tersangka Penganiayaan Imam Masykur Disebut Telah 14 Kali Beraksi2025-06-13 19:27
IPW Dorong Polri Ungkap Kasus Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Secara Transparan2025-06-13 19:14
Viral Bocah 4 Tahun di Madura Tunangan, Ini Penjelasan Orang Tua2025-06-13 19:00
Luncurkan Buku ke2025-06-13 18:52
Sindir Konsep Perubahan, Megawati: Kapan Negara Mau Maju?2025-06-13 18:32
Wanita Ngotot Rebahan di Kursi Pesawat, Penerbangan Delay 2 Jam2025-06-13 18:13
Studi: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kematian Dini2025-06-13 18:10
Gelar Wisuda Daring, Unsada Luluskan 814 Mahasiswa2025-06-13 17:51
Menhan Prabowo Beri Penghargaan Dharma Pertahanan Utama Kepada Bamsoet dan 10 Tokoh Lainnya2025-06-13 17:46
Catat! 5 Larangan Pada Bendera Merah Putih, Terbukti Melanggar Kena Denda Rp500 Juta2025-06-13 20:00
Catat, 7 Kebiasaan yang Dapat Mengecilkan Payudara2025-06-13 19:52
FOTO: Ngopi Bareng Kucing2025-06-13 19:50
Alasan Turis AS Kagum KRL Jakarta Dibanding Kereta di New York2025-06-13 19:05
Polisi Berhasil Tangkap Penjambret Kalung Emas yang Viral di Medsos2025-06-13 19:00
Studi: Duduk Terlalu Lama Tingkatkan Risiko Kematian Dini2025-06-13 18:44
PAPDI Perbarui Rekomendasi Vaksinasi Dewasa Tahun 20242025-06-13 18:29
Maskapai AS Sediakan Penerbangan Kelas Satu Spesial untuk Anjing2025-06-13 18:28
Bidik Pangsa Syariah 10%, OJK Bakal Cetak 5 Bank Syariah Raksasa Pesaing BSI2025-06-13 18:14
DPP PAN Terbukti Melanggar Administratif Pemilu 20242025-06-13 17:51